Assalamualaikum wr.wb
Awalnya sedih saat mendengar seorang berkata, "Beruntung sekali Allah menyayangiku dengan tidak membiarkanku pacaran sekalipun".
Sungguh, kalimat seperti ini benar-benar meremukkan hati si pendosa ini. Adalah aku, yang sebelum Allah memberikan hidayah-Nya, aku adalah pelaku pacaran. Kalimat itu serta membuatku merasa hina dan meratapi masa lalu ku yang kelam.
Namun kembali Allah menyenangkan hatiku. Bukankah seorang diniliai akhirnya nanti. Sekelam apapun masa laluku tapi InsyaAllah Allah masih memberiku kesempatan untuk mengubahnya menjadi cerah.
Kini saat kalian berkata, "Beruntung aku tidak pernah pacaran"
Maka aku berkata,
"Aku sangat beruntung pernah merasakan pacaran. Karena aku menjadi tau bagaimana rasanya mencintai makhluk dengan sangat, sementara sangat indah dan membahagiakannya mencintai Allah. Beruntung aku pernah pacaran, aku menjadi tau begitu kecewanya jika berharap kepada makhluk, sementara berharap kepada Allah tidak pernah mengecewakan. Aku menjadi tau bahwa yang kulakukan adalah dosa tetapi Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan yang membuatku sangat beruntung adalah, setelah sekian banyak dosa yang kuperbuat, Allah menyayangiku dan memberikan Hidayah-Nya".
Aku tak bisa mengubah masa lalu ku yang pernah 'Berpacaran'. Tapi aku bisa mengubah masa depanku dengan berlaku menjadi hamba Allah yang sebaik mungkin dan mendapatkan kecintaan-Nya.
Kini aku tidak lagi peduli sesiapa yang beruntung dan sesiapa yang tidak pernah pacaran. Karena yang kupedulikan hanya Ridho Allah.
*Repost @Duniajilbab