Emm.. sebenarnya apa yang terjadi pada diriku ini? semenjak semuanya terhenti dan mulai berakhir, aku bagaikan bukan diriku yang sebenarnya seperti ada yang hilang. Mulai bermasa bodoh dengan semuanya selalu mengharapkan sesuatu yang tidak pasti sekalipun itu sebenarnya semua ada tujuan tapi perasaan egois pada diriku yang tak dapat kuhindari tak mampu kulawan pertanda iman ku mulai melemah. Naudzubilah sungguh seumur hidup aku baru merasakan sakit nya yang teramat.
Beriringan,bersama,dalam menggapai suatu tujuan dengan harapan semuanya akan baik-baik saja, Selalu bertahan dalam keadaan apapun layaknya batu yang terhempas sang ombak. That's All gone! sekarang semuanya silih berganti.
Adapun Mereka yang terus membisikku menasehatiku menguatkanku dengan jutaan kalimat-kalimat yang penuh makna dan pas dengan isi sanubariku, terus saja meyakinkanku sekalipun terkadang aku memberikan respon yang bagaikan orang yang tidak bisa menerima kenyataan.
Emm.. Segalanya telah berubah. Dan lihatlah bagaimana sekarang? akibat dari keegoisanku ini semenjak berakhir siapa yang sebenarnya paling sering memohon dikasihani dari belakang? mengemis perhatian kepada orang yang mulai berjalan ke depan dengan membawa tujuan. Lihatlah siapa sekarang yang seolah-olah meminta orang yang berjalan kedepan itu untuk menoleh kebelakang melihat keadaan usai lepas dari iringannya? siapa? itu diriku dengan keegoisanku.
Dibalik keegoisanku tersimpan kerinduan yang teramat pula. Aku seakan-akan menjadi orang yang tersiksa akan kerinduan. Tapi dengan irigan waktu yang selalu bersamaku aku mulai mengakrabi kerinduan itu sehingga sampai detik ini rindu itu sudah menjadi rutinitasku. Entah sampai kapan!
Teruntuk dirimu yang mulai mengabaikanku.
Teruntuk dirimu yang mulai mengabaikanku.